Asa di Atas Remahan Tanah Basah_Kang Ubay
Pagi yang menyimpan buliran air hujan pada kantung-kantung awan, yang perlahan merayap menuju batas cakrawala, aku melarungkan sisa mimpi pada beranda langit. Di sana, langit tampak seperti kanvas kosong, menanti goresan warna yang akan datang. Angin yang berbisik membawa jejak-jejak kenangan, mengalirkan kesunyian yang begitu dalam. Aku berdiri menapaki pagi di atas remahan tanah basah menghirup setiap tarikan udara yang penuh dengan harapan
▪︎▪︎▪︎▪︎
□u.by
▪︎▪︎▪︎▪︎
□u.by
Komentar
Posting Komentar